Anggota Komisi IV DPR RI Mempertanyakan Kegagalan Proyek Gerhan di Lombok Timur

09-07-2010 / KOMISI IV

Kunjungan Kerja Komisi IV DPR ke Prov. NTB

            Hal itu mengemuka saat Komisi IV DPR mengunjungi hutan Gerhan (Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan) di desa Pengembur Lombok Tengah. Tim yang berjumlah 14 orang anggota Dewan, dipimpin Wakil Ketua Komisi IV, Muhammad Ja’far Hafsah ini mengunjungi provinsi Nusa Tenggara Barat dalam rangka Kunjungan Kerja pada reses masa persidangan III tahun sidang 2009-2010.

             Saat berdialog dengan para petani hutan, Anggota Komisi IV dari Fraksi Hanura, Erik Satrya Wardhana menanyakan penyebab kegagalan proyek Gerhan di Lombok Timur. “Kami mendapat informasi bahwa banyak hutan yang masuk dalam program Gerhan di Lombok Timur yang gagal”, ujar Erik menanyakan penyebab kegagalan tersebut kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB, Ir. Hartina.

            Hartina menjelaskan, sebagian besar hutannya jadi, tetapi memang ada beberapa hutan yang gagal, seperti  di Lombok Timur Selatan, karena tanaman banyak dirusak oleh ternak yang masuk ke dalam hutan. “Kualitas tanah juga banyak mempengaruhi kesuburan tanaman”, tukasnya menambahkan.

            Anggota Komisi IV dari Fraksi PKB, Ibnu Multazam menanyakan kepada para petani darimana bibit jambu mete meraka dapatkan, “Kami diberikan bibit jambu mete dan jagung oleh Dinas Kehutanan”, kata mereka serempak. Petani mengeluhkan sulitnya mendapatkan air untuk tanaman mereka. Mereka meminta kepada anggota dewan, agar dapat membantu pemipaan untuk menyalurkan air dari sumber mata air.

             Menanggapi keluhan para petani, Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi IV, Muhammad Ja’far Hafsah meminta kepada pejabat dinas terkait baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, agar segera merespon kebutuhan petani tersebut, dengan membuta embung-embung penampung air hujan dan pipanisasi dari sumber mata air.

Pohon Gaharu

           Tim juga mengunjungi hutan Pusuk yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani Lombok Barat, untuk melihat dari dekat budidaya pohon Gaharu. Untuk menuju lokasi, Tim harus berjalan kaki mendaki bukit, karena pohon Gaharu terletak di dalam hutan lindung.

            Saat pertemuan, Tim Komisi IV mendapat penjelasan tentang teknik budidaya pohon Gaharu oleh para peneliti dari Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kehutanan provinsi NTB, Ir. Hartina menjelaskan kendala yang dihadapi para petani yang membudidayakan tanaman Gaharu di dalam kawasan hutan lindung, karena mereka tidak diperbolehkan menebang pohon untuk memanen resin pohon Gaharu, di samping pohon Gaharu memang termasuk tanaman yang dilindungi.

          “Banyak pohon Gaharu yang dicuri dari kawasan hutan lindung, mengingat tingginya harga resin yang dihasilkan,” ujar Hartina menambahkan.

            Para petani mengeluhkan sulitnya memasarkan produk hutan yang mereka hasilkan, seperti nangka dan air tuak dari pohon aren. Menanggapi keluhan petani, anggota komisi IV dari Fraksi Partai Golkar, Siswono Yudho Husodo mengatakan, gula aren yang dikenal dengan brown sugar banyak ditemukan di hotel-hotel mewah dan harganya cukup mahal, begitu pula dengan panganan sepeti dodol dan manisan yang sering dijadikan buah tangan.

            Anggota Tim dari Fraksi Gerindra, Anak Agung Jelantik Sanjaya mengatakan pihak dinas terkait seharusnya dapat membimbing petani untuk melakukan pengayaan terhadap hasil panen mereka, misalnya dengan membuat dodol nangka, keripik atau kue jagung, emping belinjo dan lain-lain.

Jakarta(9/7).Foto:Ron/Tvp/DS 

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...